5/16/2013

Adera - Lebih Indah

Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup

Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu

Repeat reff

Kaulah yang terbaik untukku

Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku

Repeat reff


Youtube

5/02/2013

Pemuda Penghuni Langit


“Sesungguhnya sebaik-baik tabiin adalah seorang laki-laki bernama Uwais. Dia memiliki seorang ibu yang dia berbakti kepadanya. Sekiranya dia bersumpah atas nama Allah, niscaya allah akan mengabulkannya. Dia memiliki tanda putih di badannya. (Jika kalian bertemu dengannya) mintalah kepadanya agar memohon ampunan kepada Allah untuk kalian.” (H.R. Muslim)

      Uwais al-Qarni adalah seorang pemuda yang hidup pada masa Rasulullah Muhammad SAW. Dia tinggal di negeri Yaman. Harta benda tidak berpihak kepadanya. Bukan hanya harta, bahkan sosok ayah pun dia tak punya. Sosok ibu yang mendampingi hidupnya pun dalam keadaan kurang beruntung. Ibunya mengalami kelumpuhan dan kebutaan. Selama hidupnya boleh dikatakan bahwa Uwais hanya mempunyai satu-satunya harta paling berharga di dunia ini, yaitu ibunya tercinta.

            Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Uwais bekerja sebagai buruh pengembara domba. Jika dia mempunyai kelebihan uang, dia tidak segan-segan membantu tetangganya yang juga hidup dalam kemiskinan
.
Uwais terkenal sebagai anak yang sayang dan taat kepada ibunya tercinta. Dia juga sangat taat beribadah kepada Allah SWT. Sebagai orang Yaman, Uwais tidak mempunyai kesempatan untuk bergaul dengan Rasulullah SWA dalam kehidupan sehari-hari karena terkendala jarak yang jauh. Namun rasa cinta dan rindunya kepada Rasulullah SAW begitu mendalam. 

Hari semakin demi hari dan waktu demi waktu Uwais selau berharap agar mendapat kesempatan untuk berjumpa Rasulullah SAW. Hingga pada suatu hari Uwais menyampaikan perasaan rindunya itu kepada sang ibu dan ibunya mengizinkan serta meridhainya untuk berangkat kemadinah menemui Rasulullah SAW. Sebelum Uwais berangkat ibunya memanggilnya dan menyampaikan “ Apabila engkau sudah berjumpa dengan Rasulullah SAW, segeralah kembali pulang”. 

Sesampainya di Madinah, Uwais pun segera mencari rumah Rasulullah SAW. Setelah ketemu, ternyata Rasulullah tidak sedang ada di rumah, beliau sedang berada di medan perang. Mendengar pernyataan Siti ‘Aisyah tadi membuat hatinya sedikit sedih dan terfikir pesan ibunya. Uwais pun mengambil keputusan untuk pulang ke rumah menemuai ibunya. 

Beberapa lama setelah Uwais pulang ke Yaman, peperangan yang dijalani Rasulullah Saw usai. Baginda Rasul langsung menuju Madinah. Sesampainya di rumah, beliau menanyakan kepada ‘Aisyah RA, apakah betul ada yang mencarinya?. Setelah mendapat jawaban, beliau memastikan bahwa yang datang itu adalah Uwais al-Qarni. Dan Rasulullah mengatakan bahwa pemuda tersebut adala seorang yang taat kepada ibunya, yang merupakan penghuni langit. Rasulullah berpesan kepada para sahabta “Jika kalian ingin berjumpa dengannya, perhatikanlah bahwa dia mempunyai tanda putih di tengah telapak tangannya” Dan “ Suatu ketika apabila kalian bertemu dengannya, mintalah doa dan mohon astigfar (lewat perantarannya). Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi”

Pesan tersebut terus diingat oleh ‘Umar RA sampai kemudian beliau menjadi khalifah sepeninggalan Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Bertahun-tahun khalifah Umar RA dan ‘Ali RA mencari Uwais hingga pada suatu ketika Uwais berserta rombongan mampir ke Madinah. Mendengar hal itu Umar RA dan ‘Ali RA langsung menanyakan keberadaannya dan mendatanginya. Sesampainya di sana Umar RA dan ‘Ali RA memohon kepada Uwais agar didoakan dan domohonkan istigfar kepada Allah SWT bagi mereka. Akhirnya Uwais mengangkat tangan sambil berdoa dan membacakan istigfar. 

Khalifah ‘Umar RA berjanji akan menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk menjami sisa kehidupannya. Namun Uwais menolak dan berkata “Hamba mohon agar hari ini saja hamba dapat diketahui orang. Untuk hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lain”

Beberapa tahun berselang sesudah peristiwa itu berlalu, Uwais dipanggil Allah SWT selama-lamanya. Terjadi keanehan pada saat jenazahnya akan dimandikan. Tiba-tiba saja sudah banyak orang yang ingin memandikan, mengkafani, hingga menguburkan. Banyak orang bertanya-tanya dengan heran, “Siapakah seberanya engkau, wahai Uwais al-Qarni? Bukankah Uwais yang dikenal hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanya menggembala domba dan unta? Ketahuilah sesungguhnya orang-orang asing yang mendatangi dan mengurusi keseluruhan prosesi pengurusan jenazah Uwais dan pemakamannya adalah para malaikat yang sengaja diturunkan oleh Allah SWT ke muka bumi untuk tuga-tugas tersebut.

5/01/2013

Petikan Hadits dan Kata Mutiara


الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
 وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا.
  وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
  
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah, namun pada masing-masingnya memiliki kebaikan. Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah. Apabila ada sesuatu yang menimpamu janganlah berkata, ‘Seandainya dahulu aku melakukannya niscaya akan begini dan begitu.’Akan tetapi katakanlah, ‘Itulah ketetapan Allah dan terserah Allah apa yang dia inginkan maka tentu Dia kerjakan.’ Dikarenakan ucapan ‘seandainya’ itu akan membuka celah perbuatan setan.” (HR. Muslim, no. 6945)


  •  Pemuda Penghuni langit 
 "Sesungguhnya sebaik-baik tabiin adalah seorang laki-laki yang Bernama Uwais. Dia memiliki seorang ibu yang dia berbakti kepadanya. Sekiranya dia bersumpah atas nama Allah, niscaya allah akan mengabulkannya. Dia memiliki tanda putih di badannya. (Jika kalian bertemu dengannya) mintalah kepadanya agar memohon ampunan kepada Allah untuk kalian.” (H.R. Muslim)

  •  Zina Perbuatan Keji
"Jahuilah perzinaan karena di dalamnya ada 6 hal, 3 hal di dunia, yakni 1) Berkurangnya rezeki (hilang keberkahan); 2) Terhalang dari mendapatkan kebaikan ; 3) Akan dibenci oleh manusia. Sedangkan 3 hal lagi akan terjadi nanti di akhirat, yaitu : 1) Mendapat murka Allah; 2) Akan dihisab dengan teliti; 3) Pelakunya akan dimasukan ke neraka, dan itulah yang dinamakan Allah dengan neraka besar" ('Umar bin Khatthab RA)

"Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata berzina dengan melihat, kedua telinga berzina dengan mendengar, lidah berzinah dengan bicara, tangan berzina dengan memaksa (memegang dengan keras), kaski berzina dengan melangkah (berjalan) dan hati berhasrat dan berharap. Semua itu akan diwujudkan lewat kelamin atau digagalkannya" (HR.Bukhari)

  • Penampakan Lahir Belum Tentu Mencerminkan Batinyaa 
 "Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak memandang bentuk tubuhmu dan tidak pula kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu. Barang siapa memiliki hati yang shaleh maka Allah akan menyukainya. Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling bertakwa" (HR. At-Tabrani dan Muslim)