12/21/2012

Nilai Rapot Bukan Penilaian Segalanya

Apa sih kesan pertama terhadap nilai rapot?
Pertama kali melihat rapot, apa yang orang tua lihat? 


 Ada yang senang di banggakan dan ada juga yang sangat takut untuk melihat nilai rapot. Semua terjadi karena sikap orang tua. Mengapa? Karena kebanyakan yang dilihat pertama kali itu adalah Rangking kemudian melihat nilai si anak. Ini yang menjadi saat menegangkan buat si anak, apa reaksi orang tua saat melihat hasil si anak. Saat orang tua melihat nilai si anak dan saat itulah orang tua seakan akan spontan menghakimi si anak tanpa tau proses perjalanan si anak untuk mendapatkan nilainya. Dari segi psikologi ada hal negatif yang tampak. Secara tidak langsung tindakan ini menuntut si anak harus mendapatkan nilai yang baik di mata orang tua nya agar si anak tidak mendapat hukuman dari orang tuanya. Sadarkah bahwa prilaku yang diterapkan orang tua pada anak-anaknya hanya berpusat pada hasil bukan pada proses belajar itu sendiri. Dengan kata lain, nilailah yang menjadi orientasi anak untuk belajar. 



Fakta yang terjadi di dalam masyarakt adalah banyak anak-anak menyontek, membeli kunci, dan cara-cara pintas yang negatif untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Anak berfikir saat dia pulang dan di tanya orang tuanya tentang nilainya maka di harus memberikan nilai sebagus mungkin. Anak tidak menyadari itu adalah hal yang buruk, dalam fikirannya hanya bagaimana cara mendapatkan nilai sebaik mungkin sehingga orang tua tidak menghakimi mereka. Cara apapun asalkan nilai bagus tidak dimarah.


Orang tua tidak segansegan untuk memukul anaknya karena nilai yang buruk. Setiap orang tua pasti ingin anak nya mendapat nilai dan prestasi yang baik. Orang tua rela banting tulang untuk mensekolahkan anaknya dan berharap anaknya dapat memberikan balasan berupa nilai yang baik. Kehilafan orang tua tampak disini, orang tua lupa kalau Allah menciptakan setiap insan dengan kekurangan dan kelebihannya. Mungkin saja kelebihan si anak bukan dalam bidang akademik tetapi dalam bidang non akademik. Orang tua harus menyadari dan faham dimana kelebihan si anak tersebut. Sebeagai orang tua tidak bisa memaksa anak harus seperti yang di ingin karena setiap anak punya hak juga untuk seperti apa hidupnya.


Dari masalah ini kita tidak bisa hanya menyalahkan orang tua atau anak karena disini kedudukannya sama dimana anak dan orang tua sama-sama salah. Masalah yang terjadi pastinya ada solusi yang bisa di ambil. Langkah lebih awal dengan merubah pemikiran orang tua terhadap nilai yang otomatis dapat merubah pemikiran si anak juga. Untuk selanjutnya bisa melihat dari proses si anak dalam mendapatkan nilai itu. Dan pastinya tidak langsung menghakimi si anak. 

Ini hanya segelintir masalah fakta tentang nilai rapot anak dan sikap orang tua, di luar ini masih banyak masalah dan fakta-fakta lainnya. Harapannya buat orang tua agar jadi lebih bijak dalam menanggapi nilai pada rapot anak dan harapan buat anak-anak sekarang agar lebih giat belajar supaya bisa mendapat nilai yang memuaskan.




No comments:

Post a Comment