Selamat pagi pak, selamat pagi
bu, ucap anak sekolah dengan sapaan palsu.Lalu mereka pun belajar sejarah palsu
dari buku buku palsu. Di akhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan
nilai mereka yang palsu.karena tk cukup nilai, maka berdatanglah mereka ke
rumah-rumah bapak dan ibu guru untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan
rasa hormat palsu.Masa sekolah demi masa sekolah berlalu, mereka pun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum aplsu, ahli pertanian palsu, insinyur
palsu.Sebagian menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu.Dengan gairah tinggi
mereka menghamburkan ke tengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai
panglima palsu.Mereka saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor dan
impor palsu yang mengirim dan mendatangkan berbagai barang kelontong kualitas
palsu.Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus dan hadiah-hadiah palsu,
tapi diam-diam meminjamkan juga pinjaman dengan izin dan surat palsu kepada
bank negeri yang dijaga pejabat-pejabat palsu.Masyarakat pun berniaga dengan
uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka uang-uang asing menggertak dengan
kurs palsu sehingga semua blingsatan dan terperosok kritis yang meruntuhkan
pemerintahan palsu ke dalam nasib buruk palsu. Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan gagasan-gagasan palsu di tengah
seminar dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya demokrasi palsu yang berkibar-kibar
begitu nyaring dan palsu.
1998
No comments:
Post a Comment