1/03/2013

Bunda


Detik menunggu detiknya berlalu, dan hari berganti hari. Dunia, dunia ingin sekali melihat para malaikat malaikat kecil terlahir di dunia ini. Jeritan bunda-bunda di dunia bagai irama yang sendu yang menyayat hati berlahan. Tangisan dan rasa sakit bunda yang dikorbankan. Setetes hujan pun mulai turun, dunia tak sanggup mendengar rasa sakit bunda untuk melahirkan malaikat kecil dan tak lama terlahirlah malaikat kecil itu. Guyuran hujan tangis bahagia sang bunda pun menetesi pipi si bayi. Bayi yang baru terlahir hanya menangis menangis, dengan tangisan itu bertanda ada nya kehidupan baru. Dengan tangan halus sang bunda, bunda pun menyambut sang bayi .....

Bunda yang merawatku dan mengajarkanku tentang dunia ini dari aku di dalam kandungan hingga kini. Bunda selalu membawaku ku dalam kebaikan dan menjaukanku dari kejahatan. Bunda yang selalu ada untukku di kala diriku senang maupun susah. Bunda yang memperhatikan setiap tingkahku, langkahku, dan hidupku. Bunda adalah malaikat yang Allah kirimkan untukku. Sesungguhnya Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur dan bundalah yang membantumu untuk mengerti bagaimana bersyukur itu.





Dari dalam kandungan bunda telah bahagia atas tanda datangnya kamu sekalian di dunia ini. Saat kamu terlahirpun bunda sangat bahagia. Bunda tak pernah merasa kesepian sejak kamu terlahir di dunia ini. Rasa lelah sakit yang bunda rasakan seakan tak terasa lagi saat melihat malaikat kecil tersenyum. Sekarang, sanggupkah kamu sekalian menghapus raut bahagia bundamu? Sanggupkah kalian menyakiti bundamu? Dan sanggupkah kalian menelantarkan bundamu? Bayangkan setiap perjuangan dan pengorbanan bundamu yang telah ia lakukan. Dalam hati nuranimu pasti tak sanggup untuk menyakitinya dan bahkan untuk membalas semua yang bundamu telah berikna pun  kamu tak sanggup. Sayangilah bundamu selaggi mereka masih si sisi kalian

No comments:

Post a Comment